vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

HIMA Bisnis Digital Darmajaya: Kiprah, Inovasi, dan Kolaborasi Menuju Ekosistem Digital Unggul

Masyolan.com - Dalam era percepatan transformasi digital, kehadiran organisasi mahasiswa yang mampu menjadi motor penggerak inovasi digital di lingkungan kampus menjadi semakin krusial. Salah satunya adalah HIMA Bisnis Digital Darmajaya, organisasi kemahasiswaan di bawah Program Studi Bisnis Digital Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, yang terus menunjukkan eksistensinya melalui program-program edukatif, kolaboratif, dan berbasis industri. Perannya tak hanya sebatas organisasi internal, tetapi juga sebagai jembatan antara dunia akademik dan ekosistem bisnis digital yang terus berkembang.

Visi Inovatif dan Peran Strategis

Sebagai himpunan mahasiswa dari jurusan yang relatif baru, HIMA Bisnis Digital Darmajaya memegang peran penting dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Visi mereka adalah menciptakan lingkungan belajar kolaboratif dan produktif untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi industri digital.

Melalui program kerja yang disusun secara strategis, HIMA ini aktif menyelenggarakan kegiatan pelatihan, seminar, serta kompetisi yang dirancang untuk mengasah soft skill dan hard skill anggota serta mahasiswa umum. Program-program tersebut menyasar kompetensi utama seperti digital marketing, UI/UX design, e-commerce, analitik data, hingga business pitching berbasis teknologi.

Tidak sekadar kegiatan seremonial, pendekatan HIMA diarahkan pada kebutuhan nyata dunia kerja digital, termasuk kemampuan komunikasi lintas platform, kolaborasi lintas disiplin, dan adaptasi teknologi yang cepat. Hal ini menjadikan mereka sebagai role model organisasi mahasiswa yang progresif di wilayah Sumatera.

Penguatan Kolaborasi Eksternal dan Internal

Salah satu kekuatan utama HIMA ini terletak pada kemampuannya dalam membangun kolaborasi. Baik dengan pihak internal kampus seperti dosen, laboratorium bisnis digital, hingga mitra eksternal dari dunia industri. Kolaborasi ini melahirkan berbagai program unggulan.

Salah satu bentuk nyata adalah Digital Insight Series, sebuah rangkaian webinar dan diskusi interaktif yang menghadirkan pembicara profesional dari dunia bisnis digital. Dalam salah satu sesi, hadir Nico Aryanto, M.M., yang merupakan Digital Business Consultant di Telkom Indonesia. Ia membagikan wawasan mengenai bagaimana digitalisasi telah merevolusi UMKM dan pentingnya pendekatan berbasis data dalam strategi pemasaran digital.

“Mahasiswa harus mulai berpikir sebagai problem solver di dunia digital. HIMA seperti ini punya peran penting sebagai katalis perubahan mindset,” ujar Nico di hadapan lebih dari 150 peserta webinar dari berbagai institusi.

Selain itu, mereka juga berpartner dengan startup lokal seperti BelanjaTech, sebuah platform edukasi digital, untuk menggelar Business Model Canvas Workshop. Di sesi ini, peserta tidak hanya belajar teori model bisnis, tetapi juga diminta untuk membuat simulasi proyek bisnis yang kemudian dipresentasikan di hadapan mentor profesional.

Aksi Nyata Berbasis Sertifikasi dan Riset

Menjawab tantangan digital yang makin kompleks, HIMA mendorong anggotanya untuk mengikuti berbagai sertifikasi internasional. Beberapa pengurus dan anggota telah lulus Google Digital Garage, Meta Blueprint, serta Shopee Certified Trainer Program, yang memperkuat kompetensi mereka di ranah digital marketing dan e-commerce.

“Kami percaya bahwa HIMA bukan sekadar organisasi, tetapi ruang aktualisasi untuk membuktikan bahwa kami mampu bersaing di industri,” ujar Rizka Maulida, Ketua Umum HIMA Bisnis Digital periode 2024/2025.

Tak hanya itu, mereka juga aktif mengembangkan kegiatan berbasis data. Divisi Riset dan Data misalnya, telah melakukan mini riset bertema “Persepsi Gen Z terhadap Influencer Bisnis Digital di Indonesia” yang hasilnya dipublikasikan melalui buletin kampus serta kanal sosial media resmi HIMA. Praktik riset semacam ini memperkuat kemampuan analisis dan menjadikan mahasiswa terbiasa bekerja berbasis data.

Digital Business Competition: Ajang Unjuk Gigi Mahasiswa

Tak hanya menerima ilmu, HIMA juga memberi ruang kompetitif bagi mahasiswa. Dalam ajang bertajuk Digital Business Competition Darmajaya, puluhan tim mahasiswa dari berbagai fakultas unjuk gigi mempresentasikan inovasi bisnis digital berbasis teknologi. Beberapa ide bisnis yang muncul bahkan berhasil menarik perhatian investor lokal untuk dijajaki lebih lanjut.

Ajang ini tidak hanya melatih kompetensi pitching dan manajemen proyek digital, tetapi juga mempererat jejaring antarmahasiswa lintas jurusan seperti Informatika, Sistem Informasi, hingga Desain Komunikasi Visual. Kolaborasi lintas jurusan ini menjadi kekuatan utama dalam membangun prototipe bisnis digital yang utuh dan terstruktur.

Pengelolaan Media Sosial Berbasis Strategi Konten

Satu hal yang membuat hima bisnis digital ini menonjol dibanding organisasi lainnya adalah pengelolaan media sosial yang profesional. Akun Instagram mereka misalnya, tidak hanya digunakan untuk publikasi kegiatan, tetapi juga sebagai media edukasi. Setiap pekan, mereka mengunggah konten infografis bertema “Digital Trend of The Week” dan “Startup of The Month”.

Konten-konten tersebut dibuat oleh tim kreatif internal dengan pendekatan kurasi data, storytelling visual, dan copywriting yang ramah Gen Z. Bahkan beberapa konten viral mereka sempat dibagikan ulang oleh akun kampus besar dan komunitas digital lokal.

Penggunaan CTA (Call to Action) dan tagar strategis juga menjadi salah satu kunci kesuksesan pengelolaan kanal digital HIMA. Dengan konsistensi ini, mereka tidak hanya membangun kehadiran online yang kuat, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi komunitas mahasiswa yang menjadi audiens utama.

Dampak Nyata Terhadap Mahasiswa dan Kampus

Seluruh aktivitas yang dijalankan HIMA tak hanya memberikan manfaat langsung bagi anggotanya, tetapi juga mendorong atmosfer akademik yang lebih produktif. Banyak mahasiswa yang sebelumnya tidak mengenal dunia digital secara praktis, kini mulai membangun portofolio, membuat proyek bisnis, hingga meniti karier sebagai freelancer digital atau content creator.

Selain itu, keberadaan HIMA juga menjadi nilai tambah bagi Prodi Bisnis Digital Darmajaya itu sendiri. Sebab, kegiatan yang berorientasi industri seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga aktif menyiapkan diri menghadapi realitas dunia kerja digital.

Pihak kampus pun mendukung penuh langkah-langkah organisasi ini, baik dalam bentuk pendanaan kegiatan, pendampingan akademik, maupun fasilitasi pelatihan lanjutan. Kombinasi antara dukungan institusi dan semangat kemandirian mahasiswa inilah yang menjadikan HIMA ini tumbuh pesat dalam waktu relatif singkat.