vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

5 Bisnis Digital Kekinian yang Bisa Dikerjakan dari Rumah dan Menghasilkan Cuan

Masyolan.com - Di era digital seperti sekarang, bekerja dari rumah bukan hanya tren, tapi telah menjadi gaya hidup baru. Tak sedikit orang yang sukses merintis bisnis hanya bermodalkan laptop dan koneksi internet. Bahkan, banyak pelaku usaha yang membuktikan bahwa bisnis digital yang bisa dikerjakan dari rumah mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan.

Jika kamu sedang mencari ide untuk memulai usaha tanpa harus keluar rumah, berikut lima bisnis digital kekinian yang terbukti punya potensi besar, lengkap dengan insight langsung dari praktisinya.

1. Affiliate Marketing: Raih Komisi dari Rekomendasi Produk

Affiliate marketing menjadi salah satu model bisnis digital paling populer saat ini karena tidak membutuhkan stok barang. Cukup dengan membagikan link produk dari marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau platform seperti TikTok Shop, kamu bisa mendapatkan komisi setiap kali ada pembelian lewat link tersebut.

Menurut Citra Rahma, seorang affiliate marketer yang sukses meraup Rp15 juta per bulan dari Shopee Affiliate:

“Orang-orang sekarang lebih suka rekomendasi yang jujur dan tidak terkesan ‘jualan banget’. Saya fokus bikin konten edukatif dan jujur soal produk yang saya pakai sendiri. Itu yang bikin orang percaya dan mau beli lewat link saya.”

Tips sukses di affiliate marketing adalah konsistensi membuat konten dan memahami kebutuhan audiens. Tak perlu langsung punya ribuan followers, bahkan akun kecil pun bisa sukses jika menawarkan value yang tepat.

2. Jualan Produk Digital: Buka Toko Online Tanpa Gudang

Produk digital seperti e-book, template desain, preset Lightroom, hingga audio meditation kini semakin diminati. Kelebihan produk digital adalah bisa dijual berkali-kali tanpa biaya produksi tambahan.

Menurut data Statista 2024, nilai pasar global produk digital diprediksi mencapai USD 460 miliar di 2025. Di Indonesia, tren ini juga tumbuh seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap pembelajaran daring dan estetika digital.

Salah satu contoh pelaku bisnis sukses di bidang ini adalah Dita Rachman, kreator template Notion yang menjual produknya di Etsy:

“Awalnya saya cuma iseng bikin template untuk diri sendiri. Tapi setelah saya unggah di Etsy, ternyata banyak peminatnya. Sekarang saya rutin bikin dan hasilnya bisa jadi pendapatan pasif.”

Dengan sedikit keterampilan desain atau penulisan, kamu pun bisa mulai membuat dan menjual produk digital di platform seperti Gumroad, Canva Marketplace, atau Tokopedia Digital.

3. Kursus Online & Webinar: Uangkan Pengetahuanmu

Punya keahlian di bidang tertentu? Kamu bisa mengubahnya menjadi ladang cuan dengan membuka kelas online atau webinar. Mulai dari skill menulis, desain, digital marketing, bahasa asing, hingga konsultasi parenting—semuanya punya peminat.

Platform seperti Class101, Skillshare, atau bahkan Zoom dan Google Meet memungkinkan kamu mengajar dari rumah. Agar dipercaya, kamu bisa memperkuat profilmu dengan portofolio dan testimoni peserta sebelumnya.

Menurut pengalaman Reza Akbar, mentor digital marketing dan narasumber rutin di program UMKM binaan pemerintah:

“Banyak pelaku UMKM yang haus ilmu, tapi kesulitan akses pelatihan. Saya mulai dari kelas kecil di WhatsApp Group. Lama-lama berkembang jadi webinar bulanan. Bayarnya sukarela, tapi ternyata banyak yang ikut dan malah jadi rekan bisnis.”

Menjual kelas online bukan hanya soal materi, tapi juga personal branding dan membangun komunitas.

4. Freelance Service: Bangun Karier Tanpa Kantor

Freelance masih jadi opsi terbaik buat kamu yang punya skill seperti desain grafis, copywriting, penerjemahan, data entry, voice over, bahkan customer service.

Platform seperti Fiverr, Upwork, Sribulancer, dan Projects.co.id mempermudah proses pencarian klien internasional maupun lokal. Yang penting, bangun profil yang profesional dan tampilkan contoh pekerjaan terbaikmu.

Dian Ayu, mantan karyawan swasta yang kini menjadi freelance UI/UX designer, mengatakan:

“Pindah ke freelance awalnya menantang. Tapi saya jadi lebih bebas waktu dan bisa pilih proyek yang sesuai passion. Klien luar negeri juga lebih menghargai kualitas kerja, bukan cuma harga murah.”

Bekerja freelance dari rumah memberi fleksibilitas dan potensi pendapatan yang kompetitif, apalagi jika kamu bisa bersaing secara global.

5. Monetisasi Konten: Jadi Kreator yang Dibayar

Menjadi konten kreator bukan cuma impian anak muda zaman sekarang—ini bisa jadi profesi serius. Monetisasi bisa datang dari berbagai jalur: YouTube adsense, TikTok Creator Fund, brand endorsement, hingga donasi dari penggemar.

Kuncinya adalah membangun audiens dan menciptakan konten yang relevan, otentik, serta punya nilai tambah.

Menurut data dari We Are Social 2024, pengguna internet Indonesia rata-rata menghabiskan 3 jam per hari di media sosial. Artinya, peluang untuk menjangkau audiens sangat besar jika kamu konsisten dan memahami algoritma platform.

Contoh nyata datang dari Roni Wijaya, mantan barista yang kini viral lewat konten edukasi kopi di TikTok:

“Awalnya saya cuma ingin berbagi ilmu soal seduh kopi yang benar. Tapi ternyata banyak yang tertarik, apalagi waktu saya bahas alat-alat kopi yang murah tapi berkualitas. Sekarang saya sering diajak kolaborasi brand dan bikin kelas online juga.”

Mulailah dari hal kecil, fokus pada satu platform, dan jangan takut tampil otentik.