vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Studi Kasus: Meningkatkan Penjualan E-Commerce Lokal dengan Strategi Retargeting dan Email Automation

Masyolan.com - Di era digital saat ini, e-commerce bukan hanya soal memiliki toko online, melainkan bagaimana pemilik bisnis mampu memaksimalkan strategi digital marketing yang tepat dan terukur. Banyak pelaku usaha berlomba-lomba mendatangkan traffic, tapi tidak semua berhasil mengonversinya menjadi penjualan. Dalam artikel ini, kami membagikan pengalaman nyata dari salah satu peserta pelatihan digital marketing Aulia Persada, serta strategi-strategi yang berhasil mereka terapkan untuk mengembangkan bisnis e-commerce mereka secara signifikan.

Permasalahan Umum UMKM E-Commerce di Indonesia

Sebagian besar UMKM e-commerce di Indonesia memiliki satu tantangan utama: visitor banyak, tapi conversion rate rendah. Penyebabnya bisa bervariasi—mulai dari copywriting yang tidak menarik, landing page yang tidak optimal, hingga kurangnya strategi follow-up untuk calon pembeli yang belum jadi membeli. Dalam pelatihan yang kami lakukan, pola ini kerap berulang.

Salah satu peserta, HijabIn, merupakan toko online lokal yang menjual produk fashion muslimah. Mereka mengalami kebuntuan pertumbuhan setelah menjalankan kampanye organik dan iklan selama 6 bulan, dengan ROAS (Return on Ads Spend) stagnan dan pembelian ulang nyaris tidak terjadi. Di sinilah strategi digital marketing yang lebih matang mulai diimplementasikan.

Strategi Retargeting: Menangkap Peluang yang Terbuang

Setelah sesi mentoring, HijabIn mulai menjalankan retargeting campaign secara sistematis. Mereka membagi target audiens menjadi 3 kategori:

  • Pengunjung website yang tidak checkout dalam 7 hari terakhir

  • Pengguna yang menambahkan produk ke keranjang tapi tidak menyelesaikan pembayaran

  • Pelanggan lama yang sudah 30 hari tidak berinteraksi

Menggunakan Meta Ads, mereka membuat visual iklan yang berbeda untuk masing-masing segmen. Misalnya, untuk pelanggan yang meninggalkan keranjang, iklan menampilkan kembali produk tersebut disertai penawaran diskon 10%. Sementara itu, pelanggan lama diberikan penawaran bundling untuk mendorong repeat order.

Hasilnya cukup mencengangkan dalam waktu singkat:

  • Click Through Rate (CTR) naik dari 1.4% menjadi 3.6%

  • Konversi pembelian naik lebih dari 3 kali lipat

  • Biaya per konversi menurun drastis sebesar 47%

Ini adalah bukti bahwa strategi retargeting bukan hanya tren, tapi juga pendekatan yang sangat relevan untuk memperbaiki konversi di ranah e-commerce.

Email Automation: Menumbuhkan Retensi Secara Terukur

Selain retargeting, HijabIn juga mengadopsi strategi email automation menggunakan Mailchimp. Mereka mengatur beberapa otomatisasi penting seperti:

  • Email reminder untuk pembeli yang belum checkout

  • Email edukasi produk (product storytelling)

  • Follow-up email 5 hari setelah pembelian untuk upsell produk pendukung

Dalam waktu 3 bulan:

  • Tingkat open rate mencapai 41% (jauh di atas rata-rata industri e-commerce yang hanya 18-22%)

  • Tingkat konversi dari email automation mencapai 5,1%

  • 45% dari pelanggan yang menerima email follow-up melakukan pembelian ulang dalam 30 hari

Email automation yang terstruktur bukan hanya membantu dalam penjualan, tapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan, sesuatu yang sangat penting dalam bisnis e-commerce jangka panjang.

Optimasi Konten dan Landing Page: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Selain strategi digitalnya, HijabIn juga melakukan optimasi copywriting dan struktur halaman produk. Beberapa perubahan signifikan:

  • Menambahkan testimoni pelanggan dengan foto nyata

  • Memberikan opsi "Lihat Video Produk" untuk meningkatkan kepercayaan

  • Mengubah CTA dari “Beli Sekarang” menjadi “Dapatkan Sekarang – Stok Terbatas!”

Perubahan-perubahan ini tampak sederhana, namun ketika diterapkan dengan konsisten dan diuji secara A/B, hasilnya berdampak langsung pada peningkatan konversi hingga 28%.

Insight dari Praktisi: Pentingnya Funnel yang Jelas

Menurut salah satu trainer Aulia Persada, yang juga merupakan digital strategist untuk beberapa brand lokal di Indonesia:

“Kesalahan paling umum yang saya temui adalah ketika brand langsung jualan tanpa membangun relasi atau edukasi dulu. Funnel itu penting—dari awareness, consideration, sampai conversion harus dijalani. Kalau hanya fokus iklan jualan tanpa nurturing, conversion pasti rendah.”

Funnel dalam konteks ini dibangun tidak hanya lewat iklan, tetapi lewat konten edukasi di media sosial, artikel blog, email sequence, hingga storytelling produk yang dibawakan secara konsisten.

Apa yang Bisa Dipelajari oleh Bisnis E-Commerce Lain?

Strategi yang dijalankan oleh HijabIn bukan strategi canggih yang sulit diakses oleh pelaku usaha lain. Justru, pendekatan ini relevan dan bisa direplikasi oleh bisnis e-commerce lainnya, terutama UMKM yang punya keterbatasan budget.

Beberapa hal yang bisa langsung diterapkan:

  1. Segmentasikan audiens Anda berdasarkan perilaku, bukan hanya demografi.

  2. Gunakan retargeting ads untuk menjangkau kembali calon pembeli yang belum selesai transaksi.

  3. Bangun email automation funnel untuk nurturing pelanggan dan mendorong repeat order.

  4. Uji dan optimalkan copywriting, CTA, dan visual konten pada halaman produk.

  5. Gunakan testimoni dan bukti sosial (social proof) untuk meningkatkan trust.

Pentingnya Memahami Search Intent

Konten digital marketing yang baik harus menyadari satu hal penting: apa sebenarnya yang dicari pengguna saat mengetikkan “strategi digital marketing untuk bisnis e-commerce”?

Sebagian besar dari mereka bukan sekadar mencari teori. Mereka butuh:

  • Contoh konkret

  • Strategi yang bisa diterapkan langsung

  • Validasi bahwa pendekatan tersebut memang berhasil

Oleh karena itu, artikel ini tidak hanya menjelaskan konsep, tetapi juga membagikan pengalaman nyata, studi kasus, data performa, dan langkah-langkah praktis. Ini adalah cara menyusun konten yang sesuai dengan search intent dan memenuhi panduan Google tentang konten yang membantu (Helpful Content Guidelines).

Jika Anda ingin mempelajari lebih jauh tentang pendekatan yang tepat dalam strategi pemasaran digital, kami merekomendasikan artikel dari masyolan.com tentang strategi digital marketing untuk bisnis e-commerce, yang juga membahas perspektif lebih luas tentang framework dan pendekatan digital untuk bisnis online.